Cari Blog Ini

Minggu, 20 Februari 2011

Codex Gigas : Alkitab Iblis


    
 
Beberapa waktu yang lalu dunia digemparkan dengan penemuan manuskrip yang dipercaya sebagai kitab Iblis, codex gigas atau buku raksasa adalah sebuah manuskrip abad pertengahan dengan ukuran terbesar yang masih ada. Buku ini diperkirakan ditulis pada awal abad ke-13 di biara ordo benediktus di podlazice di Bohemia. Demi keamanan saat ini manuskrip buku tersebut disimpan di Swedish Royal Library di Stockholm Swedia. Dibutuhkan dua orang pustakawan untuk mengangkat buku tersebut. Setelah dilakukan penelitian, beberapa pendeta dan agamawan menyeebutnya sebagai “alkitab iblis” karena adanya sebuah ilustrasi ukuran besar bergambar iblis didalamnya.

Kini manuskrips tersebut disimpan disebuah tempat yang terbuat dari kayu, dilapisi dengan kulit dan dihias dengan logam. Tingginya 92 cm, lebarnya 50 cm dan memiliki tebal 22 cm. Pada mulanya, kodeks itu memiliki 320 lembar naskah. Namun 8 lembar darinya dibuang. Tidak diketahui siapa yang membuang 8 lembar tersebut dan untuk tujuan apa. Ada dugaan 8 lembar yang dibuang kemungkinan berisi aturan-aturan biara ordo benediktus. Namun juga ada yang menduganya sebagai tulisan penting yang bisa mengubah pandangan dunia tentang kepercayaan agama, karena dianggap sangat berbahaya maka ia dibuang entah kemana. Berat buku tersebut hampir mencapai 75 kg. Lembaran yang digunakan untuk menulis kodeks ini adalah kulit yang berasal dari 160 ekor anak sapi. Buku tersebut sangat lebar dan tidak setiap orang diijinkan untuk membacanya.

Biara tempat buku ini dibuat dihancurkan pada abad ke-15. Catatan yang ada pada kodeks menunjukkan bahwa pembuatan kodeks tersebut adalah sekitar tahun 1229 M. Setelah penulisannya, kodeks ini kemudian dipindahkan ke Biara Cistercians Sedlec dan akhirnya dibeli oleh Biara benediktus di Byoevnov. Dari tahun 1477-1593, kodeks ini disimpan di perpustakaan di Broumov sampai akhirnya dibawa ke Praha pada tahun 1594 untuk menjadi bagian dari koleksi Rudolf II. Pada tanggal 24 September 2007, Codex gigas dibawa kembali ke Praha setelah 359 tahun.

Isi dari kodeks ini adalah “a sum of the Benedictine order’s knowledge”, “The War of the jews” tulisan Josephus, daftar para orang kudus, metode untuk menentukan tanggal perayaan paskah, seluruh alkitab bahasa latin pre-vulgate, Isidore of Seville’s encyclopedia Etymologiae, Cosmas of Prague’s Chronicle of Bohemia, berbagai macam traktat (dari sejarah, etimologi dan fisiologi), sebuah kalender dengan nekrologium, daftar nama para biarawan di biara Podlaice, formula-formula ajaib dan catatan-catatan lain.

Keseluruhan isi kitab ini ditulis dalam bahasa latin, perlu beberapa ahli dan pendeta ordo lama untuk mampu menerjemahkannya. Tulisan dalam kitab ini juga dihiasi dengan warna-warna seperti merah, biru, kuning, hijau dan emas. Hampir sebagian huruf besar diberi warna yang mencolok. Yang luar biasa adalah keseluruhan isi kodeks ini ditulis dengan relevansi yang luar biasa antar halaman. Yang berarti kemungkinannya bahwa buku ini ditulis oleh satu orang dengan pikiran yang berkesinambungan atau bisa jadi hasil pemikiran dari beberapa orang yang kemudian mendirikan suatu aliran/sekte. Para ahli mengambil kesimpulan bahwa isi kitab ini bisa jadi ditulis dalam waktu singkat, setelah melalui pemikiran yang panjang.

Jika anda ingin mengetahui isinya, salah satu contoh Pada halaman 290, terdapat sebuah gambar Iblis dengan tinggi sekitar 50 cm. Menurut Legenda, penulis kitab itu adalah seorang biarawan yang melanggar aturan biara dan dihukum dengan diikat di dinding dalam posisi berdiri seumur hidup. Biarawan ini memohon ampunan dari penghukuman yang luar biasa kejam itu. Sebagai gantinya ia berjanji untuk membuat sebuah buku yang akan memuliakan biara dan pengetahuan umat manusia selamanya, dan ia berjanji menyelesaikannya hanya dalam satu malam. Menjelang tengah malam, biarawan tersebut menjadi ragu apakah ia dapat menyelesaikannya sendiri. Jadi ia menjual jiwanya kepada iblis demi sebuah pertolongan. Iblis kemudian menyelesaikan manuskrip tersebut. Sebagai penghormatan kepada iblis yang membantunya, biarawan itu menambahkan gambar iblis ke dalam kitab tersebut. Walaupun adanya legenda yang melibatkan iblis, namun kitab ini juga dipercaya menawarkan pengetahuan yang penuh logika, terutama yang menyangkut eksistensi Tuhan.

Legenda lainnya menyebutkan bahwa pendeta yang terkena hukuman tersebut, merana dan merasa menderita. Sia-sia sudah pengabdiannya selama ini kepada Tuhan, ia menganggap perlakuan yang ia terima tidak adil. Ditengah waktu dalam menjalani hukumannya datanglah Iblis menawarkannya pengetahuan dan pencerahan baru. Selama masa hukuman ia mendapat doktrin baru yang ia pandang logis dan dapat diterima akal. Sang pendeta pun berjanji kepada Iblis, sebelum hari kematiannya ia akan menuliskan ajaran yang telah ia dapatkan.

Saat ini kitab tersebut tetap disimpan oleh biara dan akhirnya bisa dipelajari oleh banyak cendikiawan sampai hari ini dengan syarat-syarat tertentu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar