Cari Blog Ini

Kamis, 17 Februari 2011

Kode Rahasia di Mata Mona Lisa

alt
Mata Mona Lisa mungkin berisi kode, seorang detektif seni Italia telah menyatakan pada hari Senin (13/12). (Jean-Pierre Muller/AFP/Getty Images)


Seorang peneliti di Italia mengatakan bahwa pelukis dan penemu abad ke-16  Leonardo da Vinci menulis huruf kecil di mata Mona Lisa, menurut Toronto Star pada Senin (13/12).
Silvano Vinceti, seorang pembawa acara TV dan penyidik seni, mengatakan da Vinci menulis huruf "LV" di mata kanan lukisan Monalisa, setelah dilakukan pembesaran hiper pada lukisan.

Di mata kiri ditemukan, huruf "CE" atau mungkin "CB", menurut Star. Laporan lain dari Guardian menyebutkan huruf "BS."

Vinceti bilang "LV" kemungkinan dimaksudkan menjadi inisial nama pertama dan terakhir seniman Leonardo da Vinci.

"Kode ini tidak terlihat dengan mata telanjang dan huruf LV dicat hitam diatas warna hijau-coklat pada pupil kanannya, jelas inisial Leonardo, tetapi apa yang ada pada pupil kirinya jauh lebih menarik," kata Vinceti, menurut koran Guardian.

Vinceti mengatakan ia akan mengumumkan lebih banyak penemuannya bulan depan. Dia mengatakan bahwa da Vinci melukis Mona Lisa di Milan, bertentangan dengan teori umum bahwa Mona Lisa adalah Lisa Gherardini, putri seorang pedagang dari Florence.

"Anda harus ingat lukisan itu hampir berusia 500 tahun sehingga tidak setajam dan sejelas ketika pertama kali dilukis," katanya, menurut Star.

Da Vinci terkenal karena menggunakan simbol dan kode pada karyanya. Banyak naskahnya diberi kode untuk mencegah orang lain melihat isinya. Dia sering menggunakan huruf Italia kuno dan menulisnya mundur dan terbalik.

Daily Telegraph melaporkan bahwa sejarawan seni telah menyelidiki mata Mona Lisa dan tidak menemukan apapun. Vinceti bukan sejarawan seni.

Vinceti sebelumnya mengklaim bahwa da Vinci adalah benar-benar seorang wanita dan Michelangelo Merisi da Caravaggio, adalah pelukis Renaisans yang memiliki keterampilan sama, yang meninggal karena keracunan timah. Ide-ide tersebut telah dikecam oleh beberapa sejarawan seni.

"Temuannya adalah pendekatan jahat media massa," kata Franco Cardini, profesor sejarah abad pertengahan di University of Florence, seperti dilansir Star. (EpochTimes/dia)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar